Thursday, August 22, 2013

Arrived at Yogyakarta

Belakangan isi blog gw kayaknya lebih banyak cerita waktu jalan-jalan... Tapi tak apalah. =d
Akhirnya datang juga hari yang sudah disiapkan sejak awal tahun. Hari ini gw dan ade gw travel ke yogyakarta dan akan dilanjutkan ke surakarta 3 hari kemudian. Pagi-pagi jam 5an kita sudah harus bangun untuk siap-siap dan berangkat menuju bandara. Sebenarnya sih pesawat kita terbangnya jam 10an. Tapi daripada siangan dikit ternyata macet nga ketulungan dan telat, mendingan dateng pagian deh. Setelah beberapa jam luntang-lantung di bandara dan satu setengah jam duduk manis di pesawat, sampailah kita di bandara Adi Sucipto dan langsung melanjutkan naik trans jogja menuju daerah Prawirotaman.

Prawirotaman adalah area yang cukup terkenal untuk para backpacker karena banyaknya guesthouse atau hotel dengan tarif murah. Memang tidak bisa mengharapkan layanan yang mewah dan macam-macam, yang penting cukup bersih dan layak. Di daerah ini kita bisa melihat banyak turis mancanegara berseliweran entah jalan-jalan atau sedang makan karena banyak restoran, cafe, dan bar berselang-seling dengan penginapan. Harga makanannya rata-rata tarif 'bule'. Kurang lebih hampir sama atau sedikit lebih murah daripada harga makanan di salah satu fancy resto mall besar di jakarta. Tapi secara kualitas dan kuantitas sangat memuaskan, besar dan lezat~ ^^


Nama tempat menginap kita adalah De Pendopo. Tadinya sempet bingung nyari tempatnya karena ternyata rada dalem. Belok kiri, kanan, kiri lagi. Dan pintu depannya agak bikin gw mikir 'nga salah nih tempatnya?' karena pintunya begini.
Yep, kita masuknya lewat pintu belakang. Pintu depannya entah dimana.
Gw dan ade gw pun masuk dengan perasaan gundah gulana. Apalagi resepsionisnya somehow lagi nga terlihat. Kemudian baru muncul seorang ibu yang ternyata pengurus penginapan dan kita pun ditunjukkan ke kamar. Ternyata kamarnya not bad. Unik malah. Kamar mandinya juga seperti yang di foto dan menyebabkan gw memilih booking tempat ini. Etnik dan pake bathtub dengan langit-langit rada transparan, sehingga kita bisa berendam sambil melihat angkasa ceritanya~ (tapi nga ada wastafel). Keseluruhan sih memang bukan kamar yang luar biasa mewah, tapi keunikannya menjadi added value tersendiri.

 
Seusai berberes di kamar, kita segera merental motor dan bergegas ke arah Prambanan. Gw memutuskan untuk mengunjungi Candi Plaosan terlebih dahulu. Letak candi plaosan lebih dalam daripada prambanan dengan pemandangan sawah yang menghiasi perjalanan. Nyarinya sambil nanya-nanya orang juga.

Candi Plaosan bukan kompleks candi megah seperti Prambanan. Ada 2 kompleks Candi Plaosan yang letaknya berdekatan. Kompleks Plaosan Lor terdiri dari 3 candi utama dengan candi-candi kecil di sekelilingnya. Sayang yang baru direkonstruksi kembali hanya 2 candi utama dan beberapa candi kecil yang mengelilinginya. Sementara kompleks Plaosan Kidul tinggal jalan kaki sedikit ke arah Selatan, lebih kecil, terdiri dari banyak candi-candi kecil yang seragam bentuknya. Disini pun beberapa yang sudah direkonstruksi kembali.
Candi Plaosan Lor


Salah satu candi Plaosan Kidul
Dari Plaosan, kami kemudian menuju candi Banyunibo. Untuk menuju candi ini, kita ke arah Candi Ratuboko, lalu mengikuti jalan rusak di perempatan dengan tanda petunjuk jalan ke arah candi tersebut. Candi Banyunibo juga cantik. Hanya ada 1 candi utama yang berdiri, sementar candi pendampingnya masih berwujud tumpukan batu. Akses jalan kesini meski lebih dekat daripada ke candi Ratuboko sangat berbatu sehingga kami yang naik motor agak kesulitan. Mungkin karena itu juga pengunjungnya tidak terlalu banyak. Tapi kalau mau ke Ratuboko ada baiknya sebentar mampir kesini dulu. :)
Candi Banyunibo
Lanjut ke Candi RatuBoko. Dari Candi Banyunibo, tinggal ikutin jalan sampai nemu perempatan yang jalanannya mulai mulus lalu belok kekanan. Dari terakhir beberapa tahun lalu saya ke tempat ini ada beberapa perubahan. Rumput yang dulu panjang bikin gatel-gatel sekarang sudah pendek dan mudah dilalui. Lebih banyak batu-batu candi yang sudah tersusun.
Gerbang RatuBoko
Yang benar-benar terlihat selesai di tempat ini sebenarnya baru gerbang utamanya saja. Sisanya baru pondasi lantai-lantai dan tembok. Letaknya yang tinggi memberikan pemandangan yang spesial di tempat ini, apalagi ketika senja tiba. Sewaktu matahari terbenam dan kami hendak kembali, ternyata sedang ada acara tari-tarian (gw ngak tahu nama tariannya apa) yang sekilas seperti upacara karena ada yang membawa bendera merah putih dan beberapa sajen untuk simbol. Sendratari utama nya akan ada jam 7 malam. Tapi karena takut terlalu gelap waktu pulang, kami memutuskan kembali dan mencoba mencari tiket Ramayana di Prambanan saja.

Sayangnya waktu kami sampai di Prambanan, areanya sudah agak gelap dan tutup, dan kita bingung juga dimana membeli tiket pertunjukannya. Jadi rencana pun dialihkan untuk mencari KaliMilk dan Waroeng of Raminten untuk merasakan kuliner khas Yogyakarta.

KaliMilk terletak di Kaliurang km 4,6 dan relatif mudah ditemukan dengan neon sapi nya yang besar mencolok. Tapi kami memutuskan mencari Waroeng of Raminten yang terletak di km15,5. Perbedaan sekitar 11 km itu ternyata amat sangat panjang. Ade gw stress kita ngga sampai-sampai sementara jalan makin menanjak, udara makin dingin, padahal kita ngga ada yang pake jaket. ++;

Tapi semua penderitaan itu terbayar sudah. Waroeng of Raminten adalah tempat makan yang didesain sangat bernuansa etnik Jawa. Sepertinya ada beberapa tempat duduk berupa balai atau saung kecil-kecil di bagian belakangnya. Kami memilih duduk di tempat lesehan dengan tatapan 2 patung yang sepertinya suami istri. Makanan di tempat ini banyak yang menarik. Kami memesan Mie Raminten Malangan, Tempe Goreng 1 porsi, Kebab Sapi, Wedang Godong Lanang, dan Sari Temulawak. Semuanya enak-enak dan harganya pun tidak terlalu mahal. Untuk semua itu total-total kami membayar sekitar Rp 50.000,-


Waroeng of Raminten
Pulang dari Waroeng of Raminten, kami segera ke KaliMilk untuk mencoba tempat yang digembar-gemborkan salah satu teman gw yang asal Yogyakarta. Hawa dingin kembali menerpa kami yang tidak berjaket, apalagi waktu itu sudah hampir jam 9 malam. Di KaliMilk jadinya kita hanya sekedar mencoba segelas susu ukuran medium dan segelas yogurt. Sekedar biar tidak penasaran saja. Takut kemaleman soalnya. 
KaliMilk
Petualangan hari ini pun selesai. Besok kita bakal menuju wilayah candi-candi di Borobudur. =d

No comments: