Friday, April 12, 2013

Tales of Remarkable "Little Companions"


Telah terbit Kumpulan Kisah “Sahabat Kecil” yang Menakjubkan (Tales of Remarkable “Little Companions”) 
Penulis : Arleen A 
Ilustrator : EorG, Herlina, Aaron, Ika, Melani 
Penerbit : BIP 
Jumlah halaman : 200 
Bahasa : Bilingual Harga : Rp 125,000,- 


Judul-judul di dalam buku ini : 
1 The Glass Butterfly (Kupu-kupu Kaca) 
2 The Plastic Yoyo (Yoyo Plastik) 
3 The Wax Princess (Putri Lilin)
4 The Paper Bird (Burung Kertas)
5 The Rubber Duck (Bebek Karet)
6 The Musicbox Dancer (Penari Kotak Musik)
7 The Plain Silver Spoon (Sendok Perak Kecil)
8 The Cloth Bag (Tas Kain)
9 The Porcelain Apple (Apel Porselen)
10 The Wooden Horse (Kuda Kayu)

Berisi sepuluh cerita tentang hidup dan apa yang penting dalam hidup. Dengan karakter yang disukai anak-anak seperti kuda kayu, bebek karet dan lainnya, cerita-cerita penuh arti ini pasti akan menghibur mereka. Buku ini dimaksudkan untuk dijadikan koleksi yang akan dibaca berulang-ulang, dan juga diturunkan kepada generasi selanjutnya.

Saya sendiri mengerjakan yang Wax Princess dan The Cloth Bag. Mari dibeli~ Buat anak, cucu, ponakan~ :3

 

Petualangan kecil di Karimunjawa

Tahun ini kantor gw mengadakan acara outing ke Karimunjawa dan sepanjang persiapan perjalanan gw sangat excited karena Karimunjawa adalah salah satu destinasi wisata yg gw udah penasaran banget. ^^ Untuk menuju Karimunjawa, kita harus naik kapal dari pelabuhan Kartini di Jepara. Katanya dari Semarang jg bisa, tapi bakal terombang-ambing di laut jauh lebih lama. Setelah sekitar 16 jam naik bis dari Jakarta dan 2 jam naik kapal ekspress dari Jepara akhirnya sampailah kita ke pulau Karimunjawa. Sayangnya hujan deras langsung menyambut kedatangan kita. Belum nyemplung ke laut aja, sudah basah kuyup duluan. ++;


Pulau Karimunjawa jauh lebih besar daripada Pulau Pari. Infrastruktur di tempat ini sayangnya bisa dibilang lebih buruk, listrik baru ada setelah jam 6 sore. Penginapan yang kami tinggali menggunakan diesel yg dinyalakan dari jam 6 sore dan dimatikan pada jam 9 siang. Itu pun sering dihemat pengelola sehingga kami kadang tak bisa menyalakan ac dan tidur kurang nyenyak karena gerah. Entah apa kami salah pilih penginapan. Setelah matahari terbenam, semua benar-benar gelap karena minimnya listrik. Di sekitar penginapan pun tidak ada toko atau apa-apa lagi, hanya jalanan yg agak rusak. Ada dermaga kayu kecil di belakang penginapan. Kayu2nya agak lapuk, tapi tidak semenakutkan dermaga kecil Pulau Pari yang dari batu tapi sudah banyak yang rusak tak beraturan.


Kami sempat berjalan-jalan ke pantai Ujung Gelam di hari pertama. Pantainya kecil tapi bersih. Berjejer beberapa stand yang menjual aneka jajanan dan minuman (harga kelapa mudanya Rp 10.000,- lebih mahal dari Pulau Pari). Namun menuju ke pantai tersebut dan kembali ke penginapan cukup memakan stamina, apalagi kami harus mengejar waktu supaya bisa sampai ke penginapan sebelum terlalu gelap. Jam 11 malam gw sudah terlelap saking capeknya. Padahal jam 12 ada acara ngerjain temen kantor yang berulang tahun pada hari itu. Saking pulesnya gw dah ngga bisa dibangunin lagi, ngga ikutan ngerjain deh. =p




Hari selanjutnya, acara kami adalah snorkling seharian di area timur Pulau Karimunjawa. Terumbu karang di kepulauan ini jauuuh lebih bagus dan bervariasi. Ada 1 spot snorkling yang penuh dengan ikan-ikan hias yang biasa tinggal di terumbu karang. Kalau wisatawan memberi roti atau biskuit mereka langsung menerjang ramai-ramai. Gw iseng menaruh remah-remah biskuit langsung di tangan dan mereka langsung makan dengan lahapnya dari tangan gw. 



Acara snorkling diselingi makan siang ikan bakar sambil bermain pantai di salah satu pulau kecil yang kami singgahi. Sementara sore hari ditutup dengan snorkling di tempat penangkaran hiu kecil. Banyak yang takut berenang bersama hiu, tapi kalau dikejar hiu nya malah lari mencari tempat yang lebih sepi dari wisatawan. Bukannya oleh hiu, kaki gw malah sempat digigit ikan kecil garis-garis sampai agak berdarah. --; Kami kembali ke dermaga setelahnya dan menikmati jajanan di daerah lapangan Karimunjawa. Ada yang pesan pecel, gorengan, jahe hangat, gw sendiri mesennya beberapa gorengan dan es campur. Hehehe, enak dan murah meriah. :d 







Hari ketiga, acara snorkling kami sangat terganggu karena hujan deras seharian. Menurut penduduk lokal, biasanya kalau sudah bulan april sudah tidak hujan deras. Mungkin idealnya kami menunggu 1-2 bulan lagi setelah benar-benar kemarau untuk berwisata di tempat ini dengan maksimal. Kami tetap nekad melanjutkan tour yang kali ini di area barat pulau. Spot snorkling pertama kami juga tak kalah bagus dan hujan membuat air laut terasa lebih hangat. Namun ada banyak bulu babi yang membuat gw harus lebih waspada melihat ke bawah. 






Kami kemudian singgah ke pulau kecil di dekat spot snorkling tersebut. Pantainya jauh lebih indah daripada pantai hari sebelumnya. Ada banyak ikan-ikan kecil bersliweran. Arusnya juga tenang dan aman. Ada 1 sisi pantai yang tidak terlalu berombak sehingga kami bisa berenang dengan santai, dan 1 sisi lagi berombak dan lebih dalam tapi masih relatif aman dan lebih asik untuk bermain-main. Saat itu hanya ada kami di tempat tersebut sehingga serasa bermain di pulau pribadi. 

Setelah kembali menyantap ikan bakar untuk makan siang, kami pindah ke pantai Ujung Gelam untuk sejenak menikmati jajanan dan minum kelapa muda. Kalau sebelumnya kami kesana lewat darat, maka sekarang mampirnya lewat laut. 

Dari pantai Ujung Gelam seharusnya kami snorkling memberi makan ikan lagi. Tapi hujan yang ditunggu-tunggu reda malah semakin kencang dan berangin sehingga acara snorkling terakhir ini tidak bisa dilaksanakan demi keamanan bersama. Kami pun pulang dan gw rada kecewa karena belum kenyang snorkling, tapi yah masa alam mau dilawan... T_T


Hari terakhir kami lebih bersantai di hotel karena agendanya tinggal berberes pulang. Ketika jam 11 tiba kami berangkat, membeli beberapa souvenir, foto-foto terakhir kalinya di Karimunjawa, lalu naik kapal dan meninggalkan pulau tersebut. Gw pribadi masih ingin menjelajah kepulauan tersebut lebih banyak lagi dalam kondisi cuaca yang lebih baik. Tapi entah kapan bisa kembali ke Karimunjawa. Dan ketika suatu saat gw bisa liburan kesana lagi entah apa keindahannya masih sama atau sudah berubah...


Trivia sedikit, dalam perjalanan pulang kami mampir ke kota Semarang dan makan sore disana. Bos gw ngajak makan seafood di Restoran Sangklak yg letaknya di Tanah Mas. Areanya mirip-mirip Greenville nya Jakarta tapi lebih sepi. Simpring (kerang) goreng bawangputih nya enak bangett. Gw bukan penggemar kerang tp gw suka tekstur kerang simpring yang digoreng sampai daging pinggirnya agak-agak gosong sehingga empuk tp agak renyah di luar. 



Kami juga sejenak melihat-lihat suasana malam di kota Semarang. Gw baru tahu kalau ternyata Semarang adalah kota dengan kelenteng terbanyak se Indonesia. Gw juga melewati Gedung Lawangsewu yg terkenal berhantu, tapi anehnya terletak di pusat kota dan arsitekturnya juga sangat keren khas kota tua. Kami turun sebentar di pusat penjualan oleh-oleh kota Semarang. Gw sendiri beli bandeng presto dan wingko babat buat oleh-oleh di rumah. Ade gw ternyata doyan wingko babat. Hampir di semua trip gw kayaknya pengeluaran terbesar itu justru buat oleh-oleh. --;


12 jam kemudian kami pun sampai ke jakarta, disambut kemacetan dan hiruk pikuk yang familiar. Ada tumpukan cucian bau yang harus diberesin. Ada kerjaan dan macam-macam hal yang harus diurus. Back to our routine days. Tapi perjalanan ke Karimunjawa tak akan pernah terlupa dan semoga di lain waktu gw bisa kembali kesana lagi. :)