Monday, May 27, 2013

To Singapore AFCC 2013



Dengan mengenakan sepatu yang disuruh dipakai oleh Nyokap selama di Singapura, gw pun berangkat menuju bandara. Tadinya gw berencana naik DAMRI, tapi bokap ternyata susah-susah meminjam mobil dan meminta tolong temannya mengantar gw sampai bandara. ;_;

Perjalanan ke bandara untungnya macetnya masih bisa ditoleransi dan gw sampai terminal 3 ngga mepet-mepet amat. Tadinya gw heran karena seingat gw dulu terminal 3 untuk domestik. Tapi terminal ini ternyata sudah dipermak supaya terlihat lebih bersih dan keren. Cuma yah tempatnya masih kecil dan isi tokonya juga kurang lebih masih seperti waktu masih jadi terminal domestik. Selain itu, meski sudah dipoles, gw masih lebih suka terminal 1. Aura terminal 1 sebagai terminal bandara Sukarno Hatta dengan nuansa etnik Indonesia dan kemegahannya sebagai terminal internasional masih sangat kental terasa. Ngga tau sih terminal 1 sekarang dipakai untuk apa.

Gw juga cukup dikagetkan dengan keberadaan timbangan di depan imigrasi dari pihak AirAsia yg menerapkan tas maksimal 7kg untuk dibawa ke cabin. Total bawaan gw lebih dari 7kg dan gw nga beli bagasi. Ketika tanya di loket bagasi ternyata biaya beli bagasi langsung dari airport itu 300rb lebih dan gw hampir pingsan mau nangis. Melihat kepanikan gw, mas penjaga counternya mencoba menawarkan untuk menimbang dan tas punggung gw ngga lebih dari 7kg. Lalu si mas AirAsia pun menjelaskan yg maks 7kg cuma tas besar/koper, dan tas laptop tidak dihitung sehingga gw tidak perlu membeli bagasi. Langsung pengen sujud sukur cium tanah rasanya waktu mendengar itu. T___T

Setelah masalah bagasi selesai, gw menunggu imigrasi yang belum buka dengan nangkring di lounge khusus untuk para pemegang kartu prioritas. Bokap minjemin gw kartu prioritasnya ngelounge. Ada untungnya juga keluarga gw pernah sempat masuk golongan ekonomi b+. xDD

Sayangnya untuk ukuran lounge para pemegang kartu prioritas, terus terang gw ngga impressed dengan kondisinya. Seleksi makanan yg ada sangat terbatas. Ada bubur ketan item tapi ngga ada santan nya. Pelayanan juga seadanya dengan beberapa laler bersliweran, ditambah sales anz yang gigih berjuang mencari mangsa dengan cara yg rada annoying. Ngga tahu sih kalau di terminal 1 kurang lebih kayak gini juga atau tidak. Gw akhirnya hanya memutuskan makan toasted bread dengan mentega dan selai sambil berharap trip 4 hari ke depan tidak seburuk kondisi lounge ini. 

Ketika waktunya tiba, pesawat pun terbang menuju negeri singa dan mendarat dengan lancar. Dengan mengandalkan lrt dan mrt (moda transportasi yang selalu membuat gw berat hati setiap harus kembali ke Jakarta), jalan kaki, dan nyasar sejenak, akhirnya sampailah gw di penginapan Green Kiwi. Gw curiga kalau foto-foto yang mereka pajang itu foto waktu baru buka karena tulisan Green Kiwin ya dah ngga ada green green nya sama sekali. Gw menaruh barang dan melihat-lihat fasilitas hostel ini... Yah... Yg penting bisa tidur, mandi air hangat, dan dapet sarapan lah. 

Sebelum semakin sore, gw menuju National Library Building untuk registrasi acara AFCC. Tak disangka ketemu dengan teman-teman lain yang juga memang sudah janjian dari Indonesia. Tadinya saya mau melihat-lihat Bugis Junction, tp akhirnya saya memutuskan ikutan acara Malaysia Focus (semacam acara makan malam sekalian promosi buku anak dan budaya malaysia) biar dapet makanan gratis. Kapan lagi bisa dinner di lantai teratas gedung National Library sambil memandang Marina Bay Sands dan hotel-hotel mewah di sekelilingnya dari kejauhan. =d

Cuaca di Singapura sedang sangat panas. Bahkan di malam hari pun masih membuat keringetan dan kita jadi sangat tergantung pada ac. Muka gw berasa panas-panas kebakar. Baru kemaren item di Karimunjawa, ini pulang-pulang bisa makin item lagi neh. +_+; Setelah sampai di Green Kiwi, beres-beres, mandi, dan tidur, gw pun bermimpi ada seorang turis bule yang ngga sengaja nendang uler lalu kemudiaan diserang dan digigit uler yang ternyata punya 4 kaki sampe masuk ke dalem got. Entah bagaimana nasib akhirnya. --;

No comments: